Beginilah Rasulullah bersama keluarganya

Perlakuan Nabi terhadap keluarganya menjadikan tauladan umat Islam

اسم الكتاب: واجب المسلمين أمام نعم الله


تأليف: النبي بين أهله


تأليف: عبد العزيز بن عبد الله الضبيعي


الناشر: المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة


نبذة مختصرة: كتاب مترجم إلى اللغة الإندونيسية، فيه بيان كيف كان يتعامل رسول الله - صلى الله عليه وسلم - مع أهله.

Beginilah
Rasulullah  Bersama
 Keluarganya
النبي  بين أهله
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Penyusun:
Abdul Aziz Abdullah Al-Dhabi'i

Penerjemah :
Daday Hidayat

Muroja’ah :
Muhammad Syaifandi

2015 -1437        
Daftar Isi
Pendahuluan    5
Akhlak Nabi r     9
Nabi Menganjurkan Berdzikir Saat Masuk Rumah     10
Istri Nabi Menyiapkan Siwak dan Alat Bersuci Beliau     11
Doa Nabi Saat Masuk dan Keluar Toilet     12
Aisyah Menceritakan Bantal Rasulullah     13
Ucapan Nabi Ketika Meninggalkan Istrinya     13
Cara Bicara Nabi Kepada Istri dan Orang lain     14
Aisyah : Nabi Suka Mendahulukan Sebelah Kanan     15
Pakaian Yang Diwasiatkan Rasulullah     15
Ketika Nabi Meminta Makanan Dari Istrinya     16
Cinta Nabi Kepada Istri dan Anak Perempuannya Serta Mengarahkan Mereka Kepada Kebaikan     17
Tawadhu Nabi, Mandi Bersama Istrinya     19
Nabi Membuat Istrinya Ceria     21
Tidur Nabi      22
Shalat Malam     26
Dzikir Nabi Ketika Bangun Shalat Tahajud     28
Istri Nabi Bercerita Tentang Shalat Malamnya     31
Cerita Istri Nabi r Tentang Ibadah Beliau Serta Petunjuknya Dalam Ibadah     33
Nabi Membimbing Keluarganya Dengan Lemah Lembut Serta Kasih Sayang Beliau Terhadap Anak Kecil     39
Ketinggian Akhlak Pergaulan Nabi Terhadap Keluarga dan Pembantunya     40
Nabi Membimbing Keluarganya Untuk Bersedekah     43
Cerita Istri Nabi Tentang Tuntunannya Pada Hadiah     44
Petunjuk Nabi Terhadap Hak Tetangga     45
Anjuran Nabi Kepada Istrinya Untuk Bersikap Lemah Lembut dan Bersabar     46
Petunjuk Nabi Dalam Makanan     48
Rasulullah Melarang Keluarganya Dari Berghibah     54
Petunjuk Nabi Dalam Berinterkasi Dengan Istri Beserta Contoh Dari Beliau     55
Sikap Mudaarah() Nabi     61
Nabi  Tidak Membebani Acara Walimahtul'urs ( Pernikahan )     62
Peran Serta Istri Nabi Pada Permasalahannya     64
Arahan Rasulullah Kepada Istrinya Dalam Mendidik Anak Perempuan Serta Penjelasan Pahala Dan Keutamaannya     66
Nabi Menjelaskan Pentingnya Silaturahim dan Keutamaannya    67
Kabar Istri Nabi Tentang Do'anya     68
Ruqyah Nabi, Kasih Sayang dan Tangisan Nabi Saat Tertimpa Musibah     69
Kesungguhan Nabi Mengosongkan Rumahnya Dari Kemungkaran     74
Tuntunan Nabi Kepada Istri Dan Yang Lainnya Terhadap Shalat, Pemberian, Dan Melakukan Pekerjaan     75
Penutup    78
Pertanyaan    79


P
Pendahuluan
Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, serta semua sahabatnya. amma ba'du :
Setiap muslim dalam kehidupn ini menginginkan kebahagiaan rumah tangga. Siapa saja yang menghendakinya maka ia harus memperhatikan hadits-hadits ibunda kaum mukmin Aisyah radhiyallahu'anha yang membicarakan tentang pergaulan Nabi dengannya, dengan istri-istrinya, dengan para pembatunya, dengan orang terdekat dan yang jauh. Jika anda memperhatikannya maka anda akan mendapati Nabi r tidaklah meninggalkan suatu kesempatan pun melainkan memanfaatkannya untuk memasukkan perasaan senang bagi istrinya serta membahagiakannya dengan segala hal yang diperbolehkan.
Allah berfirman :
ﭽ ﯯ  ﯰ        ﯱ  ﯲ  ﯳ  ﯴ  ﯵ   ﯶ  ﯷ     ﯸ         ﯹ  ﯺ  ﯻ  ﯼ                 ﯽ  ﯾ  ﯿ     ﭼ
" Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ". (QS. al-Ahzab : 21 ).
Syaikh Abdurrahman as-sa'di rahimahullah Berkata : ((…diantaranya : bahwa para Rasul adalah para pendidik, yang mana tidaklah orang mukmin mendapatkan secercah kebaikan dan terhalang dari sebutir keburukan melainkan karena usaha para Rasul dan sebab mereka. Maka buruklah jika orang mukmin tidak tahu tentang para pendidiknya, pembersihnya serta pengajarnya. Jika tidaklah masuk akal jika seseorang tidak tahu keadaan orang tuanya serta ia menjauh dari kondisi orang tuanya, bagaimana ( tidak masuk akal jika ia tidak tahu ) keadaan Rasulullah, orang yang paling diutamakan oleh orang mukmin daripada dirinya sendiri. Rasulullah adalah ayah mereka yang sebenarnya yang haknya di dahulukan diatas seluruh hak siapa pun setelah hak Allah ta'ala ?!)).
Rumah Nabi r tidak memiliki kamar yang banyak, dapur dan ruangan. Akan tetapi memiliki 9 ( Sembilan ) kamar untuk istrinya. Bangunan rumahnya dibuat dari pelepah kurma yang ditimpali tanah liat, sebagiannya terdiri dari batu-batu yang dipoles ( ditutupi tanah liat ), dan atapnya seluruhnya dari pelepah kurma.
Al-Hasan pernah berkata : " Aku pernah masuk ke rumah istri-istri Nabi r  pada masa khilafah Utsman bin Affan radhiyallahu'anhu dan aku bisa memegang atapnya dengan tanganku ". ( )
Sungguh sebuah rumah yang sederhana, namun penuh dengan iman dan hikmah. Sedangkan hari ini anda bisa melihat  di dalam rumah-rumah banyak sekali kondisi memprihatinkan, perselisihan rumah tangga, anak-anak uring-uringan dan lalai dari wirid-wirid dan ibadah-ibadah sunnah.
Dan ini sebuah catatan singkat tentang penjelasan petunjuk Nabi r  bersama keluarganya, yang aku beri judul : " Beginilah Rasulullah Bersama Keluarganya ".
Kita memohon kepada Allah semoga memberikan manfaat bagi tulisan ini, dan bermanfaat bagi pembaca serta yang menyebarkannya kepada masyarakat.
Semoga shalawat dan salam tercurah bagi Nabi kita Muhammad r, keluarganya, serta para sahabatnya semuanya.
Ditulis oleh sang fakir kepada Tuhannya :
Abdul Aziz Abdullah Al-Dhabi'i
Muharram 1435 H


Akhlak Nabi r 
Istri Nabi r, yaitu Aisyah adalah orang yang paling baik mengetahui akhlak Nabi r. Ia yang paling detail dalam menyebutkan prihal tentangnya. Ia adalah orang terdekat Nabi ketika tidur dan bangun, saat sakit dan sehat serta saat marah dan saat tenang.
 Aisyah z menceritakan akhlak Rasulullah r, ia berkata :
 (( لَمْ يَكُنْ فَاحِشًا وَلا مُتَفَحِّشًا , وَلا صَخَّابًا فِي الأَسْوَاقِ , وَلا يَجْزِي بِالسَّيِّئَةِ السَّيِّئَةَ , وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ )).
Ia (Rasulullah) tidak pernah berkata kotor, dan tidak pernah menjuluki orang lain dengan keburukan, bukan orang yang suka berteriak-teriak di pasar, tidak suka membalas keburukan dengan keburukan, akan tetapi ia memaafkan dan mendamaikan ". ( )
 Ketika Aisyah z ditanya tentang akhlak Nabi r, ia menjawab :
(( كَانَ خُلُقُه القُرآن ))
" Akhlaknya adalah al-Qur'an ". ( )
Nabi Menganjurkan Berdzikir Saat Masuk Rumah 
 عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ،أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ r, يَقُولُ : (( إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ , قَالَ الشَّيْطَانُ : لا مَبِيتَ لَكُمْ وَلا عَشَاءَ ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ , قَالَ الشَّيْطَانُ : أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ ، وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ , قَالَ : أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ )).
Dari Jabir bin Abdullah, bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah r bersabda : " Jika seseorang memasuki rumahnya lalu ia berdzikir kepada Allah ketika masuknya dan ketika makannya, maka syetan berkata : " tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan malam bagi kalian. Dan jika ia masuk rumah namun tidak berdzikir ketika memasukinya maka syetan berkata : " kalian mendapatkan tempat bermalam". Dan Jika ia tidak berdzikir kepada Allah saat makan maka syetan berkata : " kalian mendapatkan tempat bermalam dan makan malam ". ( )

    Hadits ini menganjurkan kepada kita agar membaca basmalah ketika memasuki rumah. Karena di dalam dzikir terdapat keberkahan serta perlindungan dari gangguan syetan dan keburukannya.

Istri Nabi Menyiapkan Siwak dan Alat Bersuci Beliau 
 Dari Aisyah z bahwa Nabi r:
كَانَ إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ بَدَأَ بِالسِّوَاكِ
" Jika memasuki rumah ia mulai dengan bersiwak ". ( )

 Dari Aisyah z, ia berkata :
(( كُنَّا نُعِدُّ لَهُ سِوَاكَهُ وَطَهُوْرَهُ فَيَبْعَثُهَ اللهُ مَا شَاءَ أَنْ يَبْعَثَهُ مِنَ اللَّيْلِ فَيَتَسَوَّكُ وَيَتَوَضَّأُ وَيُصَلِّيْ... الحديث  ((
" Kami menyiapkan siwak dan alat bersucinya, kemudian Allah memberikannya bisa terjadi pada malam hari atas kehendak Allah, ia bersiwak, berwudhu, shalat….". ( )
Doa Nabi Saat Masuk dan Keluar Toilet 
 Dari Anas bin Malik t ia berkata : " Jika Nabi masuk toilet ia membaca :
(( اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلخُبُثِ وَ الْخَبَائِثِ ))
" Ya Allah aku berlindung kepadamu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan". ( )
    Dzikir ini juga dibaca di padang pasir saat mendekat ke tanah untuk buang hajat.
 Dari Aisyah z bahwa Nabi r jika keluar dari toilet ia mengucapkan :
 ((غُفْـرَانَـكَ ))
" Aku mohon ampuan-Mu ". ( )


Aisyah Menceritakan Bantal Rasulullah 
 Dari Aisyah z  ia berkata :
(( كَانَ وِسَادَةُ رَسُوْلِ اللهِ r الَّتِيْ يَتَّكِئُ عَلَيْهَا مِنْ أَدَمٍ حَشْوُهَا لِيْفٌ ))
" Bantal Rasulullah yang dijadikannya untuk bersandar terbuat dari kulit yang berisi sabut ". ( )

Ucapan Nabi Ketika Meninggalkan Istrinya 
 Dari Anas bin Malik t bahwa Nabi r  bersabda :
(( إِذَا خَرَجَ الرَّجُلُ مِنْ بَيْتِهِ فَقَالَ: بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه، قَالَ: يُقَالُ حِينَئِذٍ: هُدِيتَ، وَكُفِيتَ، وَوُقِيتَ، فَتَتَنَحَّى لَهُ الشَّيَاطِينُ، فَيَقُولُ لَهُ شَيْطَانٌ آخَرُ: كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِىَ وَكُفِىَ وَوُقِىَ ؟ ))
" Jika seseorang keluar dari rumahnya seraya mengucapkan : " Dengan menyebut nama Allah aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan daya dan upaya Allah, maka ketika itu dikatakan kepadanya : engkau telah diberi petunjuk, dicukupkan, dijaga, lantas syetan menjauh darinya. Maka syetan yang lain berkata : bagaimana bisa kamu ( menggoda ) seseorang yang telah diberi petunjuk, dicukupi dan dijaga ? ". ( )

Cara Bicara Nabi Kepada Istri dan Orang lain 
 Dari Aisyah z bahwa ia pernah berkata :
إِنَّ رَسُوْلَ االلهِ لَمْ يَكُنْ يَسردُ الْحَدِيْثَ كَسَرْدِكُمْ
" Sesungguhnya Rasulullah tidak pernah berkata terburu-buru seperti kalian ". ( )
    Dan Rasulullah itu tenang, lembut, menyukai untuk difahami perkataanya. Karena perhatiannya kepada umatnya ia memperhatikan perbedaan karakter orang dan tingkat pemahaman mereka. Ini kesempurnaan akhlak Rasulullah.


Aisyah : Nabi Suka Mendahulukan Sebelah Kanan 
 Dari Aisyah z ia berkata :
كَانَ النَّبِىُّ  : (( يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ  كُلِّهِ )).
" Nabi menyukai sebelah kanan, dalam memakai sandal, menyisir rambut, bersuci, dan dalam semua perkaranya". ( )

Pakaian Yang Diwasiatkan Rasulullah 
 Dari Ibnu Abbas t ia berkata : Rasulullah r bersabda:
(( الْبَسُوا مِنْ ثِيَابِكُمُ الْبَيَاضَ فَإِنَّهَا مِنْ خَيْرِ ثِيَابِكُمْ وَكَفِّنُوا فِيهَا مَوْتَاكُمْ ))
" Pakailah oleh kalian pakaian putih, karena pakaian putih termasuk pakaian terbaik kalian serta kalian mengkafani mayit dengannya ". ( )
Ketika Nabi Meminta Makanan Dari Istrinya 
 Dari Aisyah z ia berkata:
عن عائِشَةَ z قَالَتْ: كانَ النبيّ r يَأْتِينِي فيقولُ: (( أَعِنْدَكِ غَدَاءٌ؟ فَأَقُولُ: لا، فيقولُ: إنّي صَائِمٌ: قَالَتْ: فأَتَانِي يَوْماً، فَقُلْتُ: يَا رَسُوْلَ الله إِنَّهُ قَدْ أُهْدِيَتْ لَنَا هَدِيّةٌ، قَالَ: وَمَا هِيَ؟ قُلْتُ: حَيْسٌ، قَالَ: أَمَا إِنِّيْ أَصْبَحْتُ صَائِماً، قَالَتْ: ثُمَّ أَكَلَ )).
" Nabi r pernah mendatangiku lalu berkata : Apakah kamu punya makan siang ? aku menjawab : " tidak ". Lantas Nabi berkata : " ( maka ) saya berpuasa. Aisyah berkata : " Kemudian suatu hari Nabi mendatangiku, kemudian aku berkata : wahai Rasulullah ada hadiah untuk kita. Ia bekata : apa itu ?. Aku berkata : Hais ( ). Lalu ia berkata : " saya berpuasa pagi ini ". Aisyah berkata : kemudian Nabi memakannya ". ( )
    Inilah salah satu contoh sikap lapang dada Rasulullah, ia tidak melontarkan celaan terhadap istrinya jika tidak ada makanan.
Cinta Nabi Kepada Istri dan Anak Perempuannya Serta Mengarahkan Mereka Kepada Kebaikan 
 Ali t menceritakan kepada kami :
أَنَّ فَاطِمَةَ z اشْتَكَتْ مَا تَلْقَى مِنَ الرَّحَى مِمَّا تَطْحَنُ ، فَبَلَغَهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ  أُتِىَ بِسَبْىٍ ، فَأَتَتْهُ تَسْأَلُهُ خَادِماً فَلَمْ تُوَافِقْهُ ، فَذَكَرَتْ لِعَائِشَةَ ، فَجَاءَ النَّبِىُّ  فَذَكَرَتْ ذَلِكَ عَائِشَةُ لَهُ ، فَأَتَانَا وَقَدْ دَخَلْنَا مَضَاجِعَنَا ، فَذَهَبْنَا لِنَقُومَ فَقَالَ : « عَلَى مَكَانِكُمَا » حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِيْ فَقَالَ: « أَلاَ أَدُلُّكُمَا عَلَى خَيْرٍ مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ ، إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا فَكَبِّرَا اللَّهَ أَرْبَعاً وَثَلاَثِينَ ، وَاحْمَدَا ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ ، وَسَبِّحَا ثَلاَثاً وَثَلاَثِينَ ، فَإِنَّ ذَلِكَ خَيْرٌ لَكُمَا مِمَّا سَأَلْتُمَاهُ ».
" Bahwa Fatimah mengadukan sumbu pengadukan tepung gandum. Sampailah kabar kepadanya bahwa Rasulullah diberi tawanan wanita. Kemudian Fatimah meminta satu pembantu dari Rasulullah, namun tidak menyetujuinya. Kemudian Fatimah mengutarakan hal tersebut kepada Aisyah. Ketika Nabi datang, Aisyah menyampaikan hal tersebut kepadanya. Kemudian Nabi mendatangi kami, dan kami telah masuk kamar untuk tidur. Lantas Nabi berkata : " Tetaplah di tempat kalian ". hingga aku merasakan dingin kedua kakinya di dadaku, lalu Nabi berkata : " Tidakkah kalian berdua mau aku tunjukkan kepada sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta ? ( yaitu ) jika kalian hendak tidur maka bertakbirlah 34 ( tiga puluh empat ) kali, dan bertahmidlah 33 ( tiga puluh tiga ) kali, dan bertasbihlah 33 ( tiga puluh tiga ) kali. Sesungguhnya hal itu lebih baik bagi kalian berdua dari pada ( pembantu ) yang kalian minta ". ( )

 Ali t berkata : " Maka aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengarnya dari Rasulullah. Ali ditanya : Pada malam perang Shiffin pun ( tidak engaku tinggalkan ) ?. Ali menjawab : ( iya ) tidak pula pada malam perang Shiffin ".

 Dari Aisyah z ia berkata : " Ketika istri-istri Nabi berada di dekatnya, ia tidak meninggalkan satu pun dari mereka. Kemudian Fatimah datang dengan berjalan, tidak sedikitpun cara jalan Fatimah menyelisihi cara jalan Rasulullah. Ketika Nabi melihatnya ia pun menyambutnya seraya berkata : " selamat datang anakku ". Kemudian mendudukannya di kanan atau kirinya ". ( )

    Demikianlah kelembutan dan sayang Nabi kepada anaknya. Dengan tersenyum, sambutan yang penuh dengan cinta dan penghargaan. Karena anak-anak kita tidak hanya menginginkan pemenuhan kebutuhan makan dan pakaian…, melainkan mereka juga menginginkan interkasi yang baik, didengarkan serta ditanggapi harapan-harapan mereka.
ﭽ ﮥ     ﮦ  ﮧ  ﮨ  ﮩ  ﮪ  ﮫ  ﮬ  ﭼ
"Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa ". (QS. al-Furqan : 74 ).


 

 


Tawadhu Nabi, Mandi Bersama Istrinya 
 Dari Aisyah z ia berkata :
(( كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَالنَّبِىُّ  مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ مِنْ قَدَحٍ يُقَالُ لَهُ الْفَرَقُ ))
" Aku pernah mandi bersama Nabi dalam satu wadah bejana, yang disebut al-faraq". ( )

 Dari Aisyah z ia berkata :
(( كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُوْلُ اللهِ  مِنْ إِنَاءٍ بَيْنِيْ وَبَيْنَهُ وَاحِدٍ فَيُبَادِرُنِيْ حَتَّى أَقُوْلَ دَعْ لِيْ دَعْ لِيْ قَاَلتْ وَهُمَا جُنُبَانِ )).
" Aku pernah mandi bersama Rasulullah dari bejana yang sama antara beliau dan aku, lantas ia mendahuluiku hingga aku berkata : " sisakan untukku, sisakan untukku". Aisyah berkata : " dan keduanya junub ". ( )


Nabi Membuat Istrinya Ceria 
 Dari Aisyah z ia berkata :

كَانَ الْحَبَشُ يَلْعَبُونَ بِحِرَابِهِمْ ، فَسَتَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ  وَأَنَا أَنْظُرُ ، فَمَا زِلْتُ أَنْظُرُ حَتَّى كُنْتُ أَنَا أَنْصَرِفُ فَاقْدُرُوا قَدْرَ الْجَارِيَةِ الْحَدِيثَةِ السِّنِّ تَسْمَعُ اللَّهْوَ

Dari Aisyah ia berkata : " Orang-orang Habasyah bermain-main dengan senjata perang mereka, lantas Rasulullah menutupi aku (dari penglihatan orang lain) dan aku sedang menyaksikannya, aku terus menyaksikannya hingga aku pergi. Maka perhatikanlah usia anak perempuan yang masih kecil untuk mendengar permainan (bermain) ". ( )

 ( Perhatikan usia anak perempuan yang masih kecil ) : perhatikanlah ia menyukai permainan dan sangat menyenanginya, maka hargailah keinginannya untuk bermain hingga selesai.
    Seorang suami janganlah kesal dengan permintaan ( untuk bermain ), bahkan jika di tidak menyukainya selama permainan tersebut tidak haram.

Tidur Nabi  
 عن البراء t أن النبي r كان إذا أخذ مضجعه قال: (( اللهم باسمك أحيا وباسمك أموت ))، وإذا استيقظ، قال: (( الحمد لله الذي أحيانا بعدما أماتنا وإليه النشور))

Dari Bara t bahwa Nabi jika hendak tidur, ia berkata : " Ya Allah dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan dengan menyebut nama-Mu aku mati ( tidur ) ". Jika ia bangun mengucapkan : " Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kita setelah mematikan kita, dan kepada-Nya lah dikumpulkan ". ( )
 Dari Abu Hurairah t ia berkata : Nabi r bersabda :
(( إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ ، فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِى ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ الصَّالِحِينَ ))
" Jika salah seorang diantara kalian hendak tidur maka hendaklah mengibas tempat tidurnya dengan ujung kainnya, karena ia tidak tahu apa yang ada di tempat tidurnya selepas ia tinggalkan. Kemudian hendaklah ia mengucapkan : Dengan menyebut nama-Mu wahai Tuhanku aku meletakkan tubuhku, dan dengan menyebut nama-Mu aku mengangkatnya, jika Engkau memegang jiwaku ( mematikannya ) maka rahmatilah ia, jika Engkau melepaskannya ( tetap hidup ) maka jagalah dengan penjagaan yang dengannya Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih".( )
  Dari Aisyah z :
(( أَنَّ النَّبِىَّ  كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ )).
" Bahwa Nabi jika hendak tidur ke tempat tidurnya setiap malam ia mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian meniup keduanya, lalu membaca pada keduanya : qul huwallahu ahad ( al-ikhlas ), qul'audzu birabbil falaq ( al-falaq ), dan qul 'audzu birabbinnas ( an-Naas ), kemudian mengusapkan keduanya ke bagian tubuhnya yang terjangkau, dimulai dari kepalanya, lalu wajahnya serta bagian depan tubuhnya. Ia melakukan hal itu 3 ( tiga ) kali ". ( )
 Dari Abu Hurairah t ia berkata :
وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ  بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ، فَأَتَانِى آتٍ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ  فَقَصَّ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . وَقَالَ النَّبِىُّ  : (( صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ )).
" Aku dijadikan sebagai penjaga zakat Ramadhan ( zakat fitrah ). Kemudian ada yang mendatangi aku, kemudian ia mengambil makanan, maka akupun menangkapnya, dan aku berkata : " akan aku adukan kamu kepada Rasulullah. Lalu orang itu bercerita ( tentang keadaannya ), kemudian ia berkata : " jika engkau hendak tidur maka bacalah ayat kursi, Allah akan selalu menjagamu, dan syetan tidak akan mendekat kepadamu hingga shubuh. Nabi bersabda : " Ia jujur kepadamu, meskipun ia tukang bohong, itulah syetan ". ( )
 Dari Bara bin Azib t bahwa Nabi r berwasiat kepada seseorang (sahabat) :
(( إِذَا أَرَدْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلِ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِى إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِى إِلَيْكَ ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِى إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِى إِلَيْكَ ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِى أَنْزَلْتَ ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِى أَرْسَلْتَ . فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الْفِطْرَةِ )).
" Jika kamu hendak tidur, maka ucapkanlah : " Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu, dan aku sandarkan diriku kepada-Mu, dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku jadikan punggungku berlindung kepada-Mu, berharap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelematakan diri daripada-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan, dan beriman kepada Nabi-Mu yang Engaku utus. Jika Engkau wafatkan aku, wafatkanlah aku dalam keadaan fitrah ". ( )
  

Shalat Malam 
 عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ رَقَدَ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَاسْتَيْقَظْ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ وَهُوَ يَقُوْلُ : ﭽ ﮉ  ﮊ      ﮋ  ﮌ  ﮍ  ﮎ  ﮏ  ﮐ  ﮑ     ﮒ  ﮓ    ﭼ   فَقرَأَ هَؤَلَآءِ الْآيَاتِ حَتَّى خَتَمَ السُّوْرَةَ، ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَأَطَالَ فِيْهِمَا الْقِيَامَ وَالرُّكُوْعَ وَالسُّجُوْدَ، ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ ، ثُمَّ فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سِتَّ رَكَعَاتٍ، كُلَّ ذَلِكَ يَسْتَاكُ وَيَتَوَضَّأُ وَ يَقْرَأُ هَؤُلَآءِ الْآيَاتِ ، ثُمَّ أُوْتَرَ بِثَلَاثٍ، فَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ فَخَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ، وَهُوَ يَقُوْلُ: (( اللهم اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرً،ا اللهم أَعْطِنِيْ نُوْرًا ))
Dari Abdullah bin Abbas C bahwa ia tidur di samping Rasulullah r. Kemudian Rasulullah bangun, bersiwak, dan berwudhu, kemudian beliau membaca :
" Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal".( ) Beliau membaca ayat-ayat tersebut hingga akhir surat, kemudian ia bangun melakukan shalat 2 (dua) rakaat. Ia berlama-lama berdiri, ruku dan sujud dalam dua rakaat itu. Kemudian beranjak tidur hingga mendengkur. Kemudian melakukan shalat lagi 3 ( tiga ) kali, 6 ( enam ) rakaat. Semua shalatnya dengan bersiwak, berwudhu dan membaca ayat-ayat tersebut ( ali Imran: 190 hingga akhir surat ). Kemudian shalat witir 3 ( tiga ) rakaat. Kemudian muadzin mengumandangkan adzan maka ia pun keluar untuk shalat ( berjamaah di masjid ), seraya mengucapkan (doa) : " Ya Allah, jadikan cahaya dalam hatiku, dan pada lisanku, dan jadikan pada pendengaranku cahaya, dan jadikan pada penglihatanku cahaya, dan jadikan cahaya dari belakangku, dan cahaya dari depanku, dan jadikan cahaya dari atasku, dan cahaya dari bawahku, Ya Allah berikanlah aku cahaya ". ( ).


Dzikir Nabi Ketika Bangun Shalat Tahajud 
 عَنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ كَانَ النَّبِىُّ r إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ:  (( اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ، أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَ النَّارُ حَقٌّ ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ )).

Dari Thawus, ia mendengar Ibnu Abbas berkata : " Nabi r jika bangun malam shalat tahajud, beliau mengucapkan : " Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, Engkau pendiri langit dan bumi dan siapa saja yang ada diantara didalamnya, dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi dan siapa saja yang ada di dalamnya, dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja ( Pemilik ) langit dan bumi, dan bagi-Mu segala puji, Engkaulah kebenaran, dan janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para Nabi itu benar, Muhammad itu benar, hari kiamat itu benar. Ya Allah aku berserah diri kepada-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, kembali kepada-Mu, karena-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah aku atas apa yang telah aku perbuat dan yang akan aku perbuat, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkau lah yang dahulu dan Engkau lah yang terakhir, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau ". ( )

    Mungkin ada orang yang mengatakan hadits ini panjang, kami tidak mungkin bisa menghafalnya. Kita katakan : " Semoga Allah memberkahimu, letakkan kertas yang ditulisi doa ini di tempat tidurmu ".

  عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْف : سَأَلْتُ عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، بِأَيِّ شَيْءٍ كاَنَ نَبِيُّ اللهِ r يَفْتَتِحُ صَلَاتَهُ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ ؟ قَالَتْ: كاَنَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ افْتَتَحَ صَلَاتَهُ: (( اللهم رَبَّ جِبْرَائِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَإِسْرَافِيْلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كاَنُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ، اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ )).

Dari Abdurrahman bin Auf : " Aku bertanya kepada Aisyah ibunda kaum mukmin : Bacaan apa yang dibaca Nabi dalam iftitah pada shalat malam ? Aisyah menjawab : JIka Nabi bangun shalat malam, beliau membaca do'a iftitah : " Ya Allah Tuhan Jibril, dan Mikail, dan Israfil, yang menciptakan langit dan bumi, mengetahui yang ghaib dan yang nampak, Engkau menghukumi perkara hamba-hamba-Mu yang mereka perselisihkan, berikanlah aku petunjuk kebenaran dengan izin-Mu pada apa yang mereka perselisihkan, sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki menuju shiratal mustaqim ( jalan yang lurus )". ( )
    Hendaknya doa iftitah ini juga dibaca ketika shalat tarawih dan shalat malam di bulan Ramadhan yang berkah.


Istri Nabi Bercerita Tentang Shalat Malamnya 

 عَنْ عَائِشَةَ z : أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ  كَانَ يَقُومُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ، فَقَالَتْ عَائِشَةُ: لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ ؟ قَالَ: (( أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ عَبْداً شَكُوراً )). فَلَمَّا كَثُرَ لَحْمُهُ صَلَّى جَالِساً فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ ، فَقَرَأَ ثُمَّ رَكَعَ.
Dari Aisyah z: Bahwa Nabi Allah  pernah melakuan shalat malam hingga kedua kakinya bengkak, lantas Aisyah berkata : mengapa engkau melakukan ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampunimu dosamu yang telah lalu dan yang akan datang ?. Rasulullah menjawab : " Apakah aku tidak sepantasnya cinta menjadi seorang hamba yang bersyukur ?". Ketika Nabi sudah  gemuk, beliau shalat sambil duduk. Jika hendak ruku', beliau berdiri dan membaca ( surat ) kemudian ruku'. ( )
  عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: (( كَانَ النَّبِىُّ r يُصَلِّى ، وَأَنَا رَاقِدَةٌ مُعْتَرِضَةً عَلَى فِرَاشِهِ ، فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يُوتِرَ أَيْقَظَنِى فَأَوْتَرْتُ )).
Dari Aisyah z , ia berkata : " Nabi r pernah shalat dan aku sedang tidur sedangkan aku tidur dalam keadaan melintang di atas tempat tidurnya. Ketika ia hendak shalat witir, ia membangunkanku, lantas aku pun shalat witir ". ( )
 عَنِ الأَسْوَدِ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ z ، كَيْفَ صَلاَةُ النَّبِىِّ r بِاللَّيْلِ ؟ قَالَتْ: (( كَانَ يَنَامُ أَوَّلَهُ وَيَقُومُ آخِرَهُ ، فَيُصَلِّى، ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى فِرَاشِهِ ، فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَثَبَ ، فَإِنْ كَانَ بِهِ حَاجَةٌ اغْتَسَلَ ، وَإِلاَّ تَوَضَّأَ وَخَرَجَ )).
Dari Aswad ia berkata : " Aku bertanya kepada Aisyah, bagaimana shalat malam Nabi ?". ia menjawab : " Beliau tidur di awal malam dan bangun di akhir malam, kemudian shalat, kemudian kembali ke tempat tidurnya, ketika muadzin adzan beliau segera bangun. Jika ia punya hajat (junub) ia mandi, jika tidak maka langsung berwudhu dan keluar ( ke masjid )". ( )

  (( مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَقَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . الْحَمْدُ لِلَّهِ ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى . أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ )).
Dari Ubadah bin Shamit, dari Nabi r bersabda : " Barangsiapa terbangun di malam hari, lalu ia mengucapkan : " Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, dan tidak ada daya dan upaya melainkan ( daya dan upaya ) Allah. Kemudian ia mengucapkan : Ya Allah ampunilah aku, atau ia berdoa ( apa saja ), maka akan diijabah doanya. Jika ia berwudhu dan shalat maka diterimalah shalatnya". ( )

    Ini adalah hadits yang sangat agung, siapa saja yang terjaga di malam hari, karena tangisan anak atau suara berisik…., jangalah lupa hadits ini, dan hendaknya ditulis di tempat tidurnya agar tidak lupa.
Cerita Istri Nabi r Tentang Ibadah Beliau Serta Petunjuknya 
  عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: (( لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ r عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُداً عَلَى رَكْعَتَىِ الْفَجْر )).
 Dari Aisyah ia berkata : " Tidaklah Nabi lebih besar perhatiannya terhadap shalat sunnah daripada dua rakaat ( qabliyah ) shubuh ". ( )

  وعَنْهَا z قَالَتْ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ r كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Dan dari Aisyah ia berkata : " Sesungguhnya Rasulullah pernah sampai pada waktu shubuh dalam keadaan masih junub, kemudian ia mandi dan berpuasa ". ( )

 وعَنْهَا z قَالَتْ: إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r لَيُقَبِّلُ بَعْضَ أَزْوَاجِهِ وَهُوَ صَائِمٌ
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah pernah mencium sebagian istrinya dalam kondisi berpuasa". Kemudian Aisyah tersenyum ". ( )

 وعَنْهَا z قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ فِى رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ : (( سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى )). يَتَــأَوَّلُ الْقُرْآن.
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah memperbanyak bacaan dalam ruku dan sujudnya : " Maha suci Engkau Ya Allah Ya Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, ya Allah ampunilah aku ". Sebagai tafsirannya terhadap al-Qur'an ( ). ( )
 وعَنْهَا z قَالَتْ: كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا كان جنبا فأراد أن يأكل أو ينام توضأ وضوءه للصلاة
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah jika junub, kemudian jika hendak makan atau tidur ia berwudhu seperti wudhu shalat ". ( )
 وعَنْهَا z قَالَتْ: كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا دخل العشر أحيا الليل وأيقظ أهله وجد وشد المئزر
Dari Aisyah ia berkata : " Jika Rasulullah telah masuk 10 hari ( terkahir Ramadhan ), ia menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dan mengencangkan ikat pinggang ". ( )

 عَنْ عَلْقَمَةَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ z هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r يَخْتَصُّ مِنَ الأَيَّامِ شَيْئاً قَالَتْ لاَ ، كَانَ عَمَلُهُ دِيمَةً ، وَأَيُّكُمْ يُطِيقُ مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r يُطِيقُ
Dari al-Qamah: aku berkata kepada Aisyah z: Apakah Rasulullah r mengkhususkan sesuatu pada hari-hari tertentu ?. Aisyah berkata : " Tidak, amal ibadahnya selalu kontinyu ( tidak terputus ). Kalian pun mampu ( melakukan ) sesuatu ( ibadah ) yang mampu dilakukan oleh Rasulullah ". ( )

 عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ r اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَّ رَمَضَانَ ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَاماً مِنْهُ فِى شَعْبَانَ
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah r biasa berpuasa hingga kami menyangka beliau tidak berbuka; dan beliau berbuka hingga kami menyangka beliau tidak berpuasa. Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali di bulan Ramadlan. Dan aku juga tidak pernah melihat satu bulan yang beliau banyak berpuasa padanya kecuali Sya’baan ". ( ).

 عن ميمونة بنت الحارث z قالت:كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا سجد جافى حتى يرى من خلفه وضح إبطيه قال وكيع يعني بياضهما
Dari Maimunah binti Harits ia berkata : "Rasulullah jika melakukan sujud ia merenggangkan tangannya hingga orang yang ada di belakangnya bisa melihat Wadha ketiaknya ". ( )
Waki' berkata : Wadha yaitu putih ketiaknya.

 عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ . وَقَالَ مُرَجَّى بْنُ رَجَاءٍ حَدَّثَنِى عُبَيْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِى أَنَسٌ عَنِ النَّبِىِّ r وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْراً
Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu berkata : " Rasulullah tidak pergi untuk shalat Idul fitri kecuali terlebih dahulu makan beberapa butir kurma ".
Dan Murajja bin Roja berkata : " Dan ia memakan kurma dalam jumlah ganjil ". ( )

 عن عائشة z قالت: كان النبي r يذكر الله على كل أحيانه

Dari Aisyah ia berkata : " Nabi selalu berdzikir pada setiap waktunya ". ( )


Nabi Membimbing Keluarganya Dengan Lemah Lembut Serta Kasih Sayang Terhadap Anak Kecil 
 عَنْ عُمَرَ بْنَ أَبِى سَلَمَةَ يَقُولُ: كُنْتُ غُلاَماً فِى حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ r ، وَكَانَتْ يَدِى تَطِيشُ فِى الصَّحْفَةِ، فَقَال لِى رَسُولُ اللَّهِ r : (( يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ)) . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ.
Dari Umar bin Abi Salamah ia berkata : " Waktu aku masih kecil dalam asuhan Rasulullah dan tanganku bergerak kemana-mana pada hidangan makanan. Kemudian Rasulullah bersabda : " Wahai anak kecil, bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang terdekat denganmu ". Maka setelah itu, begitulah cara makanku. ( ).
    Jangan melarang anak kecil untuk makan bersama orang dewasa, tapi mereka wajib diajarkan adab-adab makan.
 Seorang ayah wajib mengajak keluarga makan bersama, karena dapat menyatukan hati dan mendapatkan berkah pada makanan.

 عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ r، فَقَالَ : أَتُقَبِّلُونَ الصِّبْيَانَ ؟ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ ؟ )).

Dari Aisyah ia berkata : " Pernah datang seorang Arab Badui kepada Nabi r. Orang Badui itu mengataka: “Apakah kalian mencium anak-anak kecil kalian? Kami tidak ada mencium anak-anak kecil.” Rasulullah r bersabda: “Apa aku bisa mencegah darimu jika Allah telah mencabut rahmat dari hatimu ?!" .) )
Ketinggian Akhlak Pergaulan Nabi Terhadap Keluarga dan Pembantunya 
 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ t قَالَ: ((  خَدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ  r عَشْرَ سِنِينَ ، وَاللَّهِ مَا قَالَ لِي: أُفًّا قَطُّ، وَلَا قَالَ لِي لِشَيْءٍ: لِمَ فَعَلْتَ كَذَا ؟ وَهَلَّا فَعَلْتَ كَذَا ؟ )).

Dari Anas bin Malik, ia berkata : " Aku melayani Rasulullah selama 10 ( sepuluh ) tahun, demi Allah tidak pernah sekalipun beliau berkata kepadaku : " uff ( ah )", dan tidak pernah berkata kepadaku sesuatu pun : " mengapa kamu lakukan ini ? dan mengapa kamu tidak melakukan ini ?". ( )
    Apakah anda pernah melihat seorang pembantu memuji tuannya seperti pujian pembantu Rasulullah !! Dengan keberanian Rasulullah, namun ia tidak pernah merendahkan ataupun memukul kecuali dalam kebenaran. Ia tidak pernah berlaku kasar terhadap orang lemah dibawah kuasanya, yaitu istri dan pembantu.

 عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: (( مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ r شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ، وَلَا امْرَأَةً، وَلَا خَادِمًا، إِلَّا أَنْ يُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَمَا نِيلَ مِنْهُ شَيْءٌ قَطُّ، فَيَنْتَقِمَ مِنْ صَاحِبِهِ، إِلَّا أَنْ يُنْتَهَكَ شَيْءٌ مِنْ مَحَارِمِ اللَّهِ ، فَيَنْتَقِمَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ )).

Dari Aisyah z  ia berkata : " Rasulullah r tidak pernah memukul apa pun dengan tangannya sama sekali, tidak istri dan tidak pula pembantu, kecuali ketika beliau berjihad di jalan Allah. Dan tatkala beliau disakiti, maka tidak pernah beliau membalas pelakunya sedikit pun, kecuali apabila dilanggar satu hal yang Allah haramkan, maka beliau membalas karena Allah ‘azza wa jalla ". ( )

 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ t  عَنْ النَّبِيِّ  r: (( إِذَا أَتَى أَحَدَكُمْ خَادِمُهُ بِطَعَامِهِ فَإِنْ لَمْ يُجْلِسْهُ مَعَهُ فَليُنَاوِلْهُ لُقْمَةً أَوْ لُقْمَتَيْنِ أَوْ أُكْلَةً أَوْ أُكْلَتَيْنِ فَإِنَّهُ وَلِيَ عِلَاجَهُ )).
Dari Abu Hurairah t, dari Nabi r: " Jika seorang pembantu menadatangi salah seorang diantara kalian, jika ia tidak mempersilahkannya duduk bersamanya, maka berikanlah ia makanan satu atau dua suap atau sekali atau dua kali makan. Karena dialah yang mengolah (makanan) itu ". ( )
    Dalam hadits ini terdapat faedah perlakuan baik terhadap kekhawatiran pembantu dan sikap rendah hati kepada mereka.

Nabi Membimbing Keluarganya Untuk Bersedekah 

 عَنْ عَائِشَةَ z  قَالَتْ :  (( قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r إِذَا أَنْفَقَتْ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ، كَانَ لَهَا أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ، وَلِزَوْجِهَا أَجْرُهُ بِمَا كَسَبَ، وَلِلْخَازِنِ مِثْلُ ذَلِكَ، لَا يَنْقُصُ بَعْضُهُمْ أَجْرَ بَعْضٍ شَيْئًا )).

Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah bersabda : Jika seorang istri berinfak makanan dari rumahnya dengan tidak berlebih-lebihan, maka ia mendapat pahala infak tersebut, dan bagi suaminya pahala atas usahanya, dan bagi penyimpan ( pembantu ) juga seperti itu ( mendapat pahala ), satu sama lain tidak saling mengurangi pahala sedikitpun ". ( )
 عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ  t عَنْ النَّبِيِّ r  قَالَ: (( إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ يَحْتَسِبُهَا فَهُوَ لَهُ صَدَقَةٌ )).
Dari Abu Mas'ud dari Nabi ia bersabda : " Jika seorang suami memberikan nafkah kepada keluarganya dengan mengharap pahala maka nafkah itu bernilai sedekah baginya ". ( )

Cerita Istri Nabi Tentang Tuntunannya Pada Hadiah 

 عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: (( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ r يَقْبَلُ الْهَدِيَّةَ وَيُثِيبُ عَلَيْهَا )).
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah menerima hadiah dan membalasnya ". ( )

Petunjuk Nabi Terhadap Hak Tetangga 

 عَنْ عَائِشَةَ z  عَنِ النَّبِىِّ r قَالَ: (( مَا زَالَ يُوصِينِى جِبْرِيلُ بِالْجَارِ، حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ )).
Dari Aisyah z dari Nabi ia berkata : " Jibril masih saja mewasiatkan tetangga kepadaku, hingga aku mengira ia berhak mendapat warisan ". ( )
 وعَنْهَا z قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِى جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِى ؟ قَالَ: (( إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَاباً )).
Dari Aisyah z ia berkata : " Aku bertanya : wahai Rasulullah, aku punya  dua tetangga, kepada siapa dari keduanya aku memberikan hadiah ?. Nabi berkata : " kepada tetangga yang paling dekat pintunya darimu ". ( )


Anjuran Nabi Kepada Istrinya Untuk Bersikap Lemah Lembut dan Bersabar 

 عَنْ عُرْوَةَ t عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: كَانَ الْيَهُودُ يُسَلِّمُونَ عَلَى النَّبِىِّ  يَقُولُونَ: السَّامُ عَلَيْكَ . فَفَطِنَتْ عَائِشَةُ إِلَى قَوْلِهِمْ، فَقَالَتْ: عَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ . فَقَالَ النَّبِىُّ  : (( مَهْلاً يَا عَائِشَةُ ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِى الأَمْرِ كُلِّهِ )) . فَقَالَتْ: يَا نَبِىَّ اللَّهِ، أَوَ لَمْ تَسْمَعْ مَا يَقُولُونَ ؟ قَالَ : (( أَوَلَمْ تَسْمَعِى أَنِّى أَرُدُّ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ، فَأَقُولُ: وَعَلَيْكُمْ )).

Dari Urwah, dari Aisyah ia berkata : " Orang Yahudi pernah mengucapkan salam kepada Nabi, mereka berkata : " Assaamu'alaik ( kecelakaan bagimu )", Aisyah pun faham perkataan mereka, lantas ia berkata : " Bagi kalian kecelakaan dan laknat ". kemudian Nabi berkata : " Tenang wahai Aisyah, sesunguhnya Allah mencintai kelembutan dalam semua perkara ". Maka Aisyah berkata : " Wahai Nabi Allah tidak kah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan ?". Nabi berkata : " Tidak kah engkau mendengar aku membalas ucapan mereka ? aku berkata : " dan bagi kalian ". ( )
 عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: (( كَانَ النَّبِىُّ  عِنْدَ بَعْضِ نِسَائِهِ، فَأَرْسَلَتْ إِحْدَى أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ بِصَحْفَةٍ فِيهَا طَعَامٌ ، فَضَرَبَتِ الَّتِى النَّبِىُّ  فِى بَيْتِهَا يَدَ الْخَادِمِ، فَسَقَطَتِ الصَّحْفَةُ فَانْفَلَقَتْ ، فَجَمَعَ النَّبِىُّ  فِلَقَ الصَّحْفَةِ ، ثُمَّ جَعَلَ يَجْمَعُ فِيهَا الطَّعَامَ الَّذِى كَانَ فِى الصَّحْفَةِ، وَيَقُولُ: (( غَارَتْ أُمُّكُمْ )) ، ثُمَّ حَبَسَ الْخَادِمَ حَتَّى أُتِىَ بِصَحْفَةٍ مِنْ عِنْدِ الَّتِى هُوَ فِى بَيْتِهَا ، فَدَفَعَ الصَّحْفَةَ الصَّحِيحَةَ إِلَى الَّتِى كُسِرَتْ صَحْفَتُهَا ، وَأَمْسَكَ الْمَكْسُورَةَ فِى بَيْتِ الَّتِى كَسَرَتْ )).
Dari Anas ia berkata : " Nabi pernah berada di sebagian istrinya, lalu ada salah seorang ibunda kaum mukmin ( istrinya yang lain ) mengirim sebuah wadah berisi makanan. Lantas istri Nabi yang saat itu beliau ada dirumahnya memukul tangan pembantu ( yang mengantar makanan ), jatuhlah wadah makanan tersebut dan pecah berantakan. Kemudian Nabi mengumpulkan pecahan wadah tersebut, kemudian mengumpulkan makanan dalam wadah itu, seraya berkata : " Ibunda kalian cemburu ", kemudian menahan pembantu tersebut (agar tidak pergi) hingga ia diberi wadah makanan dari rumah istri Nabi yang saat itu beliau ada di sana. Maka wadah yang baik ( baru ) diberikan kepada istri yang wadahnya pecah, dan menyimpan wadah yang pecah itu di rumah istri yang memecahkan wadah itu ". ( )
Dalam hadits terdapat dalil tidak boleh menghukum istri karena alasan cemburu, karena cemburu adalah watak asli wanita.
Adapun cemburu buta dan prasangka maka bukanlah cemburu yang sesuai syariat.

Petunjuk Nabi Dalam Makanan 
a.    Cerita Istri Nabi tentang apa yang dicupakannya ketika makan.

 عَنْ عَائِشَةَ z  قَالَتْ :  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ r : (( إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ، فَإِنْ نَسِىَ فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللَّهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ )).
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah bersabda : " Jika salah seorang diantara kalian makan, hendaklah ia mengucapkan Basmalah. Jika ia lupa pada awalnya, maka ucapkanlah olehnya : " Dengan menyebut nama Allah di awal makan dan di akhirnya ". ( )
b.    Kesederhanaan Nabi dan tidak mencela makanan.
 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ t قال : (( مَا عَابَ النَّبِيُّ r طَعَامًا قَطُّ, إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَإِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ )).
Dari Abu Hurairah ia berkata : " Tidak pernah sekalipun Nabi mencela makanan, jika ia menyukainya ia memakannya, dan jika tidak menyukainya maka ia meninggalkannya ". ( )

 Ibnu Hajar rahimahullah berkata : " Karena celaan terhadap makanan akan melukai hati yang membuat makanannya, yang masak makanan itu ".
    Sebagian suami memuji masakan sebagian istri saudaranya di depan istrinya yang mana hal tersebut bisa memicu permusuhan dan kekesalan diantara mereka.

c.    Pujian Nabi terhadap makanan.

  عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ ، أَنَّ النَّبِيَّ r سَأَلَ أَهْلَهُ الْأُدُمَ ، فَقَالُوا : مَا عِنْدَنَا إِلَّا خَلٌّ ، فَدَعَا بِهِ ، فَجَعَلَ يَأْكُلُ بِهِ ، وَيَقُولُ : (( نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ ، نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ )).
Dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi r menanyakan lauk pauk kepada keluarganya. Mereka menjawab : " Kita tidak punya apa-apa selain cuka". Maka Nabi menyuruh mengambil cuka itu, kemudian beiau pun makan dengan cuka itu, seraya berkata : " Lauk pauk paling nikmat adalah cuka, lauk pauk paling nikmat adalah cuka ". ( )

d.    Ucapan Nabi setelah selesai makan.
 عَنْ أَبِى أُمَامَةَ: أَنَّ النَّبِىَّ  كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ: (( الْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيراً طَيِّباً مُبَارَكاً فِيهِ ، غَيْرَ مَكْفِىٍّ ، وَلاَ مُوَدَّعٍ وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ ، رَبَّنَا )).
Dari Abu Umamah bahwa Nabi jika sudah beranjak dari hidangannya ia mengucapkan : " Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, yang baik dan diberkahi di dalamnya, tidaklah merasa cukup, tidak bisa terlepas, dan tidak merasa kaya dari-Nya, wahai Tuhan kami ". ( )

e.    Nabi melarang meniup makanan.
 عَنْ عَبْدِ اللّهِ بْنِ أَبِيْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِيْهِ : ((  أَنَّ النَّبِيَّ r نَهَى نَهَى أَن يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ )).
Dari Abdullah bin Abu Qatadah dari ayahnya : " Bahwa Nabi melarang meniup makanan ". ( )

f.    Istri Nabi memberitahukan makanan yang disukai Nabi.
 عَنْ عَائِشَةَ z  قَالَتْ: (( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  يُحِبُّ الْحَلْوَاءَ وَالْعَسَلَ )).
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah menyukai manisan dan madu ". ( )

 

 

 

g.    Cerita istri Nabi tentang kesulitan hidup mereka.

 عَنْ عَائِشَةَ z   ، أَنَّهَا قَالَتْ لِعُرْوَةَ ابْنَ أُخْتِى: (( إِنْ كُنَّا لَنَنْظُرُ إِلَى الْهِلاَلِ، ثَلاَثَةَ أَهِلَّةٍ فِى شَهْرَيْنِ ، وَمَا أُوقِدَتْ فِى أَبْيَاتِ رَسُولِ اللَّهِr نَارٌ ، فَقُلْتُ يَا خَالَةُ : مَا كَانَ يُعِيشُكُمْ ؟ قَالَتِ: الأَسْوَدَانِ: التَّمْرُ وَالْمَاءُ، إِلاَّ أَنَّهُ قَدْ كَانَ لِرَسُولِ اللَّهِ r جِيرَانٌ مِنَ الأَنْصَارِ، كَانَتْ لَهُمْ مَنَائِحُ ، وَكَانُوا يَمْنَحُونَ رَسُولَ اللَّهِ r من ألبانها، فيسقيناه)).
Dari Aisyah bahwa ia bercerita kepada Urwah anak saudarinya : " Sungguh kami pernah melihat hilal, hilal dan hilal sebanyak tiga kali dalam dua bulan, tidak pernah ada api dinyalakan ( untuk masak ) di rumah-rumah Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu saya bertanya: “Apa yang menjadikan anda semua bertahan hidup ?”, ‘Aisyah menjawab: “Al aswadan” (kurma dan air), namun Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mempunyai tetangga dari orang-orang Anshor yang mempunyai onta yang susunya penuh. Mereka mengirimkan kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- susu tersebut maka kami semua meminumnya”. ( )
h.    Nabi suka melibatkan keluarganya untuk makan enak.
   عَنْ أَنَسٍ: أَنَّ جَارًا لِرَسُولِ اللهِ  فَارِسِيًّا كَانَ طَيِّبَ الْمَرَقِ، فَصَنَعَ لِرَسُولِ اللهِ ، ثُمَّ جَاءَ يَدْعُوهُ، فَقَالَ: (( وَهَذِهِ؟ )) لِعَائِشَةَ، فَقَالَ: لَا، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ  : (( لَا ))، فَعَادَ يَدْعُوهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : (( وَهَذِهِ؟ )) ، قَالَ: لَا، قَالَ رَسُولُ اللهِ : (( لَا ))، ثُمَّ عَادَ يَدْعُوهُ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ : (( وَهَذِهِ؟ )) ، قَالَ:  نَعَمْ فِي الثَّالِثَةِ، فَقَامَا يَتَدَافَعَانِ حَتَّى أَتَيَا مَنْزِلَهُ.
Dari Anas bahwa : " Rasulullah  mempunyai tetangga seorang bangsa Persia yang pandai memasak. Pada suatu hari dia memasak hidangan untuk Rasulullah . Setelah itu dia datang mengundang beliau. Beliau bertanya: “‘Aisyah bagaimana? orang itu menjawab: ‘Dia tidak!’, Rasulullah : “Kalau begitu aku juga tidak!”, orang ittu mengulangi undangannya kembali. Rasulullah  bertanya: “‘Aisyah bagaimana?” orang itu menjawab: ‘Dia tidak!’, Rasulullah  bersabda: “Kalau begitu aku juga tidak!” Orang itu mengulangi undangannya pula. Nabi bertanya: “‘Aisyah bagaimana?” Jawab orang itu pada ketiga kalinya; ‘Ya, ‘Aisyah juga.’ Maka Rasulullah  pergi bersama ‘Aisyah ke rumah tetangga itu ". ( )
Rasulullah Melarang Keluarganya Dari Berghibah 

 عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : حَكَيْتُ لِلنَّبِيِّ   رَجُلًا ، فَقَالَ : (( مَا يَسُرُّنِي أَنِّي حَكَيْتُ رَجُلًا ، وَأَنَّ لِي كَذَا وَكَذَا )) ، قَالَتْ : فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ صَفِيَّةَ امْرَأَةٌ ، وَقَالَتْ بِيَدِهَا : هَكَذَا كَأَنَّهَا تَعْنِي قَصِيرَةً ، فَقَالَ : (( لَقَدْ مَزَجْتِ بِكَلِمَةٍ لَوْ مَزَجْتِ بِهَا مَاءَ الْبَحْرِ لَمُزِجَ )).
Dari Aisyah ia berkata : " Aku menceritakan seorang laki-laki kepada Rasulullah , lantas beliau berkata : " Aku tidak suka engaku menceritakan seseorang dan bahwa aku begini dan begitu ". Aisyah berkata : " Kemudian aku berkata : Wahai Rasulullah sebetulnya Shafiyah seorang wanita, ia berkata : " Tangannya begini, sepertinya yang ia maksud tangannya pendek ". Lantas Nabi berkata : " engkau telah mengaduk-aduk perkataan, andai engaku aduk air laut dengannya pasti campur aduk ". ( )
Petunjuk Nabi Dalam Berinterkasi Dengan Istri Beserta Contoh Dari Beliau 
Rasulullah  menyuruh untuk bersabar terhadap wanita meskipun mereka bersalah. Beliau bersabda: " Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika si pria tidak menyukai suatu akhlak pada si wanita, maka hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridhoi ”. ( ).
    Inilah metode yang benar yang mengajak untuk melihat kelebian dan tidak mempedulikan kekurangan, karena mencari-cari kekurangan akan menyebabkan kebencian. Allah ta'ala berfirman :
ﭽ ﯥ  ﯦ   ﯧ   ﯨ  ﯩ  ﯪ  ﯫ  ﯬ  ﯭ  ﯮ  ﯯ     ﭼ
" Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak". (QS. an-Nisa : 19).
    Nabi  mengabarkan juga bahwa orang yang memperlakukan istrinya dengan tidak baik maka ia tidak termasuk orang mukmin yang baik sebagaimana disebutkan dalam hadits.
 Inilah beberapa contoh muamalah Nabi  dengan istri-sitrinya :

 عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ  : (( خَيْرُكُمْ خَيْرَكُمْ لأَهْلِهِ ، وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي ، وَإِذَا مَاتَ صَاحِبُكُمْ فَدَعُوهُ )).
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah  bersabda : " Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik kepada istrinya, dan aku yang terbaik dari kalian kepada istriku. Jika sahabat kalian meninggal maka biarkanlah ( jangan sebut keburukannya )".( )
 عَنْ عَائِشَةَ z، قَالَتْ :  (( كَانَ يَأْمُرُنِى فَأَتَّزِرُ ، فَيُبَاشِرُنِى وَأَنَا حَائِضٌ )).
Dari Aisyah z ia berkata : " Rasulullah menyuruhku untuk mamakai pembalut, kemudian beliau menggauliku dan aku sedang haid ". ( )
 و عنها أَنَّ النَّبِىَّ  : (( كَانَ يَتَّكِئُ فِى حَجْرِيْ وَأَنَا حَائِضٌ ، ثُمَّ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ )).
Dari Aisyah: " Nabi pernah bersandar di pangkuanku ketika aku sedang haid, kemudian ia beliau membaca al-Qur'an ". ( ).
 عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ مَيْمُونَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ  قَالَتْ : (( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  يَضْطَجِعُ مَعِي وَأَنَا حَائِضٌ وَبَيْنِي وَبَيْنَهُ ثَوْبٌ )).
Dari Kuraib budak Ibnu Abbas, ia berkata : " Aku pernah mendengar Maimunah istri Nabi berkata : " Rasulullah pernah tidur bersamaku ketika aku sedang haid, antara aku dan beliau ada kain ( pembatas )". ( ).
 عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: ((كُنْتُ أَشْرَبُ وَأَنَا حَائِضٌ، ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ  فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ، فَيَشْرَبُ، وَأَتَعَرَّقُ الْعَرْقَ وَأَنَا حَائِضٌ ثُمَّ أُنَاوِلُهُ النَّبِيَّ  فَيَضَعُ فَاهُ عَلَى مَوْضِعِ فِيَّ  )).
 Dari Aisyah ia berkata : " Aku pernah minum saat sedang haid, kemudian aku mengambilkan minum untuk Nabi, kemudian beliau meletakkan mulutnya di posisi mulutku ( pada minuman ), lalu meminumnya. Dan aku makan 'Arq ( daging yang masih menempel pada tulangnya ) saat aku haid, kemudian aku berikan kepada Nabi, maka beliau meletakkan mulutnya diposisi mulutku ". ( )
     Dalam hadits yang lalu disebutkan Nabi tidur bersama istrinya ketika haid, ketika makan…karena sakit yang dirasakan istrinya, baik fisik maupun psikis, maka ( perlakuan Nabi tersebut ) memperbaiki kekhawatirannya, berbeda dengan yang dilakukan oleh Yahudi.
 عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: (( إِنْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  لَيُقَبِّلُ بَعْضَ أَزْوَاجِهِ وَهُوَ صَائِمٌ )). ثُمَّ ضَحِكَتْ.
Dari Aisyah ia berkata : " Sungguh Rasulullah pernah mencium sebagian istri-istrinya ketika beliau sedang puasa ". kemudian Aisyah tertawa. ( )
 عَنِ الأَسْوَدِ، قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ مَا كَانَ النَّبِىُّ  يَصْنَعُ فِى بَيْتِهِ ؟ قَالَتْ: (( كَانَ يَكُونُ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ - تَعْنِى خِدْمَةَ أَهْلِهِ - فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ )).
Dari al-Aswad ia berkata : " Aku bertanya kepada Aisyah  tentang apa yang dilakukan Nabi di rumahnya". Aisyah berkata : " Ia melakukan pekerjaan istrinya, jika shalat telah tiba beliau keluar untuk shalat ( berjamaah )". ( )

    Hal yang mengherankan yang kita dengar dari sebagian suami yaitu mereka banyak berbincang-bincang dan begadang di luar rumah atau bersama tamunya. Dan anda tidak mendapatinya bersama istrinya dimana tidak terdengar darinya selain suka menyuruh : buatkan ini, jangan buat itu, bahkan mungikin ia merasa sombong untuk sekedar duduk dengan istrinya, bercengkrama dan ngobrol bersamanya.
    Kita katakan kepada suami seperti itu : Sesungguhnya Nabi, meskipun begitu banyak beban dan kesibukannya, sekali-kali beliau duduk ngobrol bersama istrinya Aisyah, beliau mendengarkan Aisyah tentang 10 ( sepuluh ) wanita jahiliyah. Aisyah menceritakan satu persatu wanita tersebut beserta suaminya, dan Nabi mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian dan senang hati. Padahal cerita tersebut panjang yang dikenal dengan cerita Umm Zar'I, akan tetapi beban umat dan kewajiban risalah tidak menghalangi Nabi dari memenuhi hak istrinya dalam keakraban dan bercengkrama.
Imam Nawawi berkata : " Para ulama berkata : Dalam hadits Ummu Zar'I ini terdapat beberapa faedah, diantaranya ; disunnahkan berinteraksi yang baik dengan istri ".
    Mungkin sebagian suami bercengkrama dengan istrinya sewaktu-waktu saja, ia tidak sanggup berbincang denganya jika pulang dari pekerjaan dalam keadaan capek atau datang sudah larut malam. Akan tetapi Nabi tidak demikian, keakraban Nabi dan kelembutannya kepada istri-istrinya tidak mengenal waktu. Aisyah berkata : " Rasulullah pernah shalat malam dengan duduk, jika bacaannya tinggal 30 (tiga puluh) atau 40 ( empat puluh ) ayat maka beliau berdiri dan membacanya dengan berdiri, kemudian ruku, kemudian sujud, beliau melakukannya demikian pada rakaat kedua. Jika telah selesai shalat beliau melihat, jika aku masih terjaga beliau berbicara denganku, jika aku telah tidur maka beliau pun tidur".
    Jika masalah ini diberitahukan kepada orang-orang bahwa si fulan berbincang dengan istrinya pada waktu akhir malam, maka mereka akan menjawab bahwa waktu tersebut pasti waktu sahur, waktu shalat malam, shalat tahajud, dan waktu berdoa. Perkataannya benar, akan tetapi ngobrol dengan istri juga termasuk ibadah yang agung.


Sikap Mudaarah( ) Nabi 

 عَنْ عُرْوَة بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ أَخْبَرَتْهُ : أَنَّهُ اسْتَأْذَنَ عَلَى النَّبِىِّ  رَجُلٌ فَقَالَ: (( ائْذَنُوا لَهُ، فَبِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ )) . أَوْ  (( بِئْسَ أَخُو الْعَشِيرَةِ )) . فَلَمَّا دَخَلَ أَلاَنَ لَهُ الْكَلاَمَ . فَقُلْتُ لَهُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قُلْتَ مَا قُلْتَ ، ثُمَّ أَلَنْتَ لَهُ فِى الْقَوْلِ ؟ . فَقَالَ: (( أَيْ عَائِشَةُ ، إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ مَنْ تَرَكَهُ - أَوْ وَدَعَهُ - النَّاسُ اتِّقَاءَ فُحْشِهِ)).
Dari Urwah bin Zubari bahwa Aisyah menceritakan kepadanya bahwa ada seorang laki-laki meminta izin untuk masuk menemui Nabi , maka Nabi berkata : " izinkan ia masuk , sungguh ia seburuk-buruk teman bergaul ". Ketika laki-laki tersebut masuk, Nabi berkata dengan lembut kepadanya. Lantas aku berkata : " Wahai Rasulullah, engkau telah berkata seperti itu ( tentangnya ), lalu engkau berkata lembut kepadanya ? ". Maka Nabi berkata : " Wahai Aisyah, sesungguhnya orang yang paling buruk tempatnya di sisi Allah yaitu orang yang jika ia ditinggalkan manusia karena takut keburukannya ". ( )
    Sesungguhnya beliau Nabi yang agung, begitulah muamalahnya dengan orang yang paling buruk, lantas bagaimana dengan yang lain ( yang tidak lebih buruk dari orang itu. Pent. ) !

Nabi  Tidak Membebani Acara Walimahtul'urs ( Pernikahan ) 
 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: " قَدِمْنَا خَيْبَرَ ، فَلَمَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْحِصْنَ ذُكِرَ لَهُ جَمَالُ صَفِيَّةَ بِنْتِ حُيَـيِّ بْنِ أَخْطَبَ ، وَقَدْ قُتِلَ زَوْجُهَا وَكَانَتْ عَرُوساً ، فَاصْطَفَاهَا النَّبِىُّ  لِنَفْسِهِ ، فَخَرَجَ بِهَا ، حَتَّى بَلَغْنَا سَدَّ الصَّهْبَاءِ حَلَّتْ ، فَبَنَى بِهَا رَسُولُ اللَّهِ  ، ثُمَّ صَنَعَ حَيْساً فِى نِطَعٍ صَغِيرٍ ، ثُمَّ قَالَ لِيْ: « آذِنْ مَنْ حَوْلَكَ » . فَكَانَتْ تِلْكَ وَلِيمَتَهُ عَلَى صَفِيَّةَ ، ثُمَّ خَرَجْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ ، فَرَأَيْتُ النَّبِىَّ  يُحَوِّي لَهَا وَرَاءَهُ بِعَبَاءَةٍ ، ثُمَّ يَجْلِسُ عِنْدَ بَعِيرِهِ ، فَيَضَعُ رُكْبَتَهُ ، وَتَضَعُ صَفِيَّةُ رِجْلَهَا عَلَى رُكْبَتِهِ حَتَّى تَرْكَبَ ".
Dari Anas bin Malik ia berkata : " Kami tiba di Khaibar, setelah Allah membukakan ( menaklukan ) benteng untuk Nabi, ada yang menyebutkan kecantikan Shafiyah binti Huyay bin Akhtab, suaminya telah terbunuh dan ia masih pengantin. Maka Nabi memilihnya untuknya, lantas Nabi keluar bersamanya hingga kami sampai daerah Sadd Shahba, Shafiyah pun halal. Maka Nabi pun tidur bersamanya, kemudian membuat hidangan kue Hais kecil, kemudian berkata kepadaku : " Beritahu orang-orang yang ada disekitarmu ". Itulah walimah Nabi terhadap Shafiyah. Kemudian kami keluar ke Madinah, aku melihat Nabi menjuntaikan 'aba'ah ke belakangnya untuk Shafiyah. Kemudian Nabi duduk pada keledainya dan memposisikan lututnya, dan Shafiyah meletakkan kakinya pada lutut Nabi hingga ia di atas tunggangan ".( )
    Ini adalah peristiwa yang indah yang menunjukkan tawadhu' Nabi terhadap istrinya. Padahal beliau pemimpin yang menang, Nabi yang diutus, namun perlakuan beliau tidak sedikitpun mengurangi kedudukannya. Diantara prilaku yang baik terhadap istri yaitu membantunya saat sakit dan saat hamil, ini dapat meringankan rasa sakitnya.

Peran Istri Nabi Pada Permasalahannya 
 عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ z : أَنَّهَا قَالَتْ: " أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ t مِنَ الْوَحْىِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِى النَّوْمِ،...فَرَجَعَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ t يَرْجُفُ فُؤَادُهُ ، فَدَخَلَ عَلَى خَدِيجَةَ بِنْتِ خُوَيْلِدٍ رضى الله عنها فَقَالَ: « زَمِّلُونِى زَمِّلُونِى » . فَزَمَّلُوهُ حَتَّى ذَهَبَ عَنْهُ الرَّوْعُ ، فَقَالَ لِخَدِيجَةَ وَأَخْبَرَهَا الْخَبَرَ: « لَقَدْ خَشِيتُ عَلَى نَفْسِى » . فَقَالَتْ خَدِيجَةُ: كَلاَّ وَاللَّهِ مَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَداً ، إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ ، وَتَحْمِلُ الْكَلَّ ، وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ ، وَتَقْرِى الضَّيْفَ ، وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ ".
Dari Aisyah ibunda kaum mukmin z, bahwa ia berkata : " Wahyu yang pertama kali kepada Rasulullah  yaitu mimpi yang baik saat tidur,…Nabi  kembali dengan membawa mimpi itu dalam keadaan bergetar hatinya. Kemudian masuk menemui Khadijah binti Khuwailid z. Nabi berkata : " Selimuti aku , selimuti aku ". Maka Nabi pun dipakaikan selimut hingga rasa takut hilang darinya, kemudian beliau berkata  kepada Khadijah dan bercerita kepadanya : " Sungguh aku merasa takut ". Kemudian Khadijah berkata : " Sekali-kali tidak. Demi Allah ! Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Sesungguhnya engkau selalu menyambung tali silaturrahim, suka membantu orang yang butuh pertolongan, suka memberi orang fakir, memuliakan tamu, dan suka menolong dalam hal kebenaran ". ( )
    Demikianlah istri yang membantu suaminya dalam perbuatan baik, meringankan rasa sakit jika menimpanya dan saat kekhawatiran dan kesedihan menyelimutinya, serta mengarahkannya untuk kembali kepada Allah saat terkena musibah.


Arahan Rasulullah Kepada Istrinya Dalam Mendidik Anak Perempuan Serta Penjelasan Pahala Dan Keutamaannya 
 أَنَّ عَائِشَةَ، زَوْجَ النَّبِىِّ  حَدَّثَتْهُ قَالَتْ: جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ مَعَهَا ابْنَتَانِ تَسْأَلُنِى ، فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ ، فَأَعْطَيْتُهَا ، فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا ، ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ ، فَدَخَلَ النَّبِىُّ  فَحَدَّثْتُهُ فَقَالَ: « مَنْ يَلِى مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ شَيْئاً فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْراً مِنَ النَّارِ ».
Bahwa Aisyah istri Nabi berbicara kepada beliau, ia berkata : " Ada seorang wanita mendatangiku, ia punya dua anak perempuan, ia meminta-minta kepadaku tapi aku tidak punya apa selain satu butir kurma, lantas aku memberikannya kepadanya, kemudian ia membagi dua kurma itu untuk kedua anaknya, lalu ia berdiri dan keluar. Kemudian Nabi masuk dan aku ceritakan kepadanya kejadian itu, maka beliau berkata : " Barangsiapa menanggung sesuatu untuk anak-anak peremuan ini, berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari neraka ". ( )
 Dalam hadits terdapat faedah :
1.    Bersedekah kepada yang membutuhkan meskipun dengan sesuatu yang kecil.
2.    Berbuat baik kepada perempuan memiliki keutamaan yang agung, yaitu terhalang dari nereka.
3.    Ini merupakan ujian dari Allah bagi hamba-hamba-Nya.

Nabi Menjelaskan Pentingnya Silaturahim dan Keutamaannya
  عَنْ عَائِشَةَ z زَوْجِ النَّبِىِّ  عَنِ النَّبِىِّ  قَالَ: « الرَّحِمُ شِجْنَةٌ ، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ ، وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعْتُهُ ».
Dari Aisyah z , istri Nabi, bahwa Nabi  bersabda : " Rahim adalah bagian ( dari kata arrahman ), barangsiapa menyambungya maka aku menyambung dia, dan barangsiapa memutusnya maka aku memutus dia ". ( )



Kabar Istri Nabi Tentang Do'anya 
 Doa-doa sangat banyak, tapi yang banyak dibaca oleh Nabi dari riwayat Aisyah, diantaranya :
 أَنَّ عَائِشَةَ z أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ  كَانَ يَدْعُو فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ:  « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِن الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ » . فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ: مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ ؟ قَالَ: « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ، وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ ».
Dari Aisyah z ia berkata : " Bahwa Rasulullah berdoa dalam shalatnya, beliau mengucapkan : " Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan dari hutang ". Kemudian ada yang bertanya kepada beliau : " Sungguh sering sekali engkau berlindung dari hutang wahai Rasulullah ?". Maka beliau bersabda : " Sesungguhnya orang yang berhutang jika ia berkata ia berdusta dan jika berjanji maka ia mengingkari ". ( )

 عَنْ فَرْوَةَ بْنِ نَوْفَلٍ الأَشْجَعِىِّ، قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَمَّا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ   يَدْعُو بِهِ اللَّهَ، قَالَتْ: كَانَ يَقُولُ: « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ ».
Dari Farwah bin Naufal al-Asyja'I, ia berkata : " Aku bertanya kepada Aisyah tentang doa yang pernah diuntaikan kepada Allah". Aisyah berkata  : " Dulu Rasulullah berdoa : Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang telah aku perbuat dan dari keburukan apa yang belum aku perbuat ". ( )

Ruqyah Nabi, Kasih Sayang dan Tangisan Nabi Saat Tertimpa Musibah 
 عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ  كَانَ يَرْقِى يَقُولُ: « امْسَحِ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ ، بِيَدِكَ الشِّفَاءُ ، لاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ أَنْتَ ».
Dari Aisyah, bahwa Rasulullah  pernah meruqyah, beliau berdoa : " Hapuslah penyakit ini Wahai Tuhan manusia, di tangan-Mu lah kesembuhan, tidak ada yang dapat menyembuhkannya kecuali Engkau ". ( )
 عَنْ عَائِشَةَ z قَالَتْ: « أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ  أَوْ أَمَرَ أَنْ يُسْتَرْقَى مِنَ الْعَيْنِ ».
Dari Aisyah ia berkata : " Rasulullah menyuruhku atau menyuruh untuk meminta diruqyah dari penyakit 'Ain ". ( )
 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ t قَالَ: دَخَلْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ  عَلَى أَبِى سَيْفٍ الْقَيْنِ، وَكَانَ ظِئْراً لإِبْرَاهِيمَ - عَلَيْهِ السَّلاَمُ - فَأَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ  إِبْرَاهِيمَ فَقَبَّلَهُ وَشَمَّهُ ، ثُمَّ دَخَلْنَا عَلَيْهِ بَعْدَ ذَلِكَ ، وَإِبْرَاهِيمُ يَجُودُ بِنَفْسِهِ ، فَجَعَلَتْ عَيْنَا رَسُولِ اللَّهِ  تَذْرِفَانِ . فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ t: وَأَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ فَقَالَ: « يَا ابْنَ عَوْفٍ إِنَّهَا رَحْمَةٌ » . ثُمَّ أَتْبَعَهَا بِأُخْرَى، فَقَالَ : « إِنَّ الْعَيْنَ تَدْمَعُ ، وَالْقَلْبَ يَحْزَنُ ، وَلاَ نَقُولُ إِلاَّ مَا يَرْضَى رَبُّنَا ، وَإِنَّا بِفِرَاقِكَ يَا إِبْرَاهِيمُ لَمَحْزُونُونَ ».
Dari Anas bin Malik t ia berkata : " Kami bersama Rasulullah  masuk menemui Abu Saif al-Qain, sebagai ayah susuan Ibrahim. Kemudian Nabi  mengambil Ibrahim dan menciumnya. Kemudian kami menemuinya setelah itu ( kedua kali ) ketika Ibrahim hendak meninggal, maka air mata Rasulullah pun mengalir. Maka Abdurrahm bin Auf t berkata : " Engkau juga (menangis) wahai Rasulullah ? ". Rasulullah menjawab : " Wahai Ibnu Auf tangisan ini adalah rahmat (kasih sayang)". Lalu airmata pun ( atau kalimat rahmat pun ) bersusulan, kemudian Nabi bersabda : " Sesungguhnya mata menangis, hati bersedih, namun kita tidak mengatakan kecuali perkataan yang diridhai Tuhan kita ( Allah ), dan sesungguhnya kami bersedih dengan peripisahan denganmu wahai Ibrahim ". ( )
 عَنْ عَائِشَةَ ، قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ  إِذَا اشْتَكَى مِنَّا إِنْسَانٌ ، مَسَحَهُ بِيَمِينِهِ ، وَيَقُولُ : « أَذْهِبِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ ، وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي ، لا شِفَاءَ إِلا شِفَاؤُكَ ، شِفَاءً لا يُغَادِرُ سَقَمًا ».
Dari Aisyah ia berkata : " Dulu Rasulullah , jika ada seseorang yang mengadu ( karena sakit ), maka beliau mengusapnya dengan tangan kanan, kemudian berdoa : " Hilangkan penyakit ( ini ) Wahai Tuhan manusia, dan sembuhkanlah Engkau Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit ". ( )
 عَنْ أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ ، تَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ، يَقُولُ : « مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ، فَيَقُولُ : إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ، اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي ، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا  ، إِلَّا أَجَرَهُ اللَّهُ فِي مُصِيبَتِهِ ، وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا » ، قَالَتْ : فَلَمَّا تُوُفِّيَ أَبُو سَلَمَةَ، قُلْتُ : أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ خَيْرٌ مِنْ أَبِي سَلَمَةَ ؟ أَوَّلُ بَيْتٍ هَاجَرَ إِلىَ رَسُوْلِ اللهِ ، ثُمَّ إِنِّيْ قُلْتُهَا ، فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِي رَسُولَ اللَّهِ .
Dari Ummu Salamah, bahwa ia pernah berkata : " Aku mendengar Rasulullah  bersabda : " Tidaklah seorang muslim ditimpa sebuah musibah, lantas ia mengucapkan apa yang diperintahkan Allah : " Sesungguhnya kami milih Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya " ( ), ya Allah balas aku dengan pahala atas musibah yang menimpaku, dan gantikan untukku yang lebih baik darinya ". Melainkan Allah akan menggantikan untuknya yang lebih baik darinya ". Aisyah berkata : " ketika Abu Salamah meinggal dunia, ia berkata : muslim yang mana lagi yang lebih baik dari Abu Salamah ? orang pertama yang hijrah menuju Rasulullah . Kemudian aku pun mengucapkan doa tersebut, maka Allah menggantikan Rasulullah  untukku ". ( )
 عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما – قَالَ: كَانَ النَّبِيِّ ، يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ، وَيَقُولُ: « إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ ، أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ ».
Dari Ibnu Abbas t ia berkata : "Rasulullah  pernah berdoa minta perlindungan untuk Hasan dan Husain, beliau mengucapkan : " Sesungguhnya bapak kalian ( Ibrahim ) pernah meminta perlindungan untuk Ismail dan Ishaq, (yaitu ) : " Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna, dari seluruh syetan dan binatang berbisa, dan dari pandangan mata yang jahat ". ( )
    Diantara kewajiban kedua orang tua yaitu meminta perlindungan untuk anaknya dari wirid-wirid yang bersumber dari Nabi, karena penyakit 'ain lebih cepat menimpa anak kecil.
 Saran saya hendaknya memasang dzikir-dzikir pagi dan petang di tempat-tempat duduk di rumah.
 Ibnul Qayyim rahimahullah pernah berkata : " Diantara obat penyakit 'ain yaitu menutupi kelebihan-kelebihan (anak) dari orang yang dikhawatirkan darinya penyakit 'ain, khususnya di acara-acara seperti hari raya dan sebagainya".
Permasalahan : ( Jika anak kecil menangis dengan tidak wajar ) bisa jadi ia terkena 'ain, khususnya jika tidak diketahui sebab tangisannya.
Dari Aisyah z  ia berkata : " Nabi masuk, lalu mendengar suara anak kecil menangis, kemudian Nabi berkata : " Mengapa anak kecil kalian ini menangis, tidakkah kalian meruqyahnya dari 'ain )". ( )

Kesungguhan Nabi Mengosongkan Rumahnya Dari Kemungkaran 
 عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حِطَّانَ، أَنَّ عَائِشَةَ z حَدَّثَتْهُ:  أَنَّ النَّبِىَّ  : (( لَمْ يَكُنْ يَتْرُكُ فِى بَيْتِهِ شَيْئاً فِيهِ تَصَالِيبُ إِلاَّ نَقَضَهُ )).
Dari Imran bin Hathan, bahwa Aisyah z bercerita kepadanya, bahwa Nabi : " Tidak pernah membiarkan sesuatu ‘yang ada salibnya’ melainkan beliau menghilangkannya". ((
Wajib juga melarang alat-alat musik dan suara musik.
Tuntunan Nabi Kepada Istri Dan Yang Lainnya Terhadap Shalat, Pemberian, Dan Melakukan Pekerjaan 
 عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ  قَالَ: « إِذَا نَعَسَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ يُصَلِّى فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ ، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ لاَ يَدْرِى لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ ».
Dari Aisyah bahwa Rasulullah  bersabda : " Jika seseorang diantara kalian mengantuk dan ia sedang shalat maka tidurlah hingga ngantuk itu hilang darinya. Karena salah seorang diantara kalian jika shalat sedangkan ia mengantuk, maka ia tidak mengerti ( apa yang diucapkan ), bisa jadi ia ingin meminta ampun tapi ternyata mencela dirinya ". ( )
 عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ  قَالَ: « سَدِّدُوا وَقَارِبُوا ، وَاعْلَمُوا أَنْ لَنْ يُدْخِلَ أَحَدَكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ ، وَأَنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا ، وَإِنْ قَلَّ ».
Dari Aisyah bahwa Rasulullah  bersabda : " Luruskan dan rapatkan, dan ketahuilah bahwa amal baik seseorang tidak akan dapat memasukkannya ke surga, dan bahwa amal yang paling dicintai Allah yaitu yang dilakukan secara terus menerus meskipun sedikit ". ( )
 عَنْ عَامِرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ - رضى الله عنهما -، وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ يَقُولُ: أَعْطَانِى أَبِى عَطِيَّةً ، فَقَالَتْ عَمْرَةُ بِنْتُ رَوَاحَةَ: لاَ أَرْضَى حَتَّى تُشْهِدَ رَسُولَ اللَّهِ  . فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ  فَقَالَ: إِنِّى أَعْطَيْتُ ابْنِى مِنْ عَمْرَةَ بِنْتِ رَوَاحَةَ عَطِيَّةً ، فَأَمَرَتْنِى أَنْ أُشْهِدَكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَال: « أَعْطَيْتَ سَائِرَ وَلَدِكَ مِثْلَ هَذَا » . قَالَ لاَ . قَالَ: « فَاتَّقُوا اللَّهَ ، وَاعْدِلُوا بَيْنَ أَوْلاَدِكُمْ » . قَالَ فَرَجَعَ فَرَدَّ عَطِيَّتَهُ.
Dari Amir ia berkata : " Aku mendengar Nu'man bin Basyir, ketika ia berada di atas mimbar mengatakan : ayahku memberiku sebuah pemberian, kemudian Amroh binti Rawahah berkata : aku tidak rela hingga diberitahukan kepada Rasulullah, ia pun mendatangi Rasulullah, ia pun berkata : Aku menyerehkan sebuah pemberian Amroh binti Rawahah kepada anakku, tapi ia ( Amroh bin Rawahah ) menyuruhku untuk meminta persaksianmu wahai Rasulullah. Maka Rasulullah bersabda : " Kamu memberi semua anakmu seperti ini ?". Ia berkata : tidak. Maka Rasulullah bersabda : " Bertakwalah engkau, dan berlaku adil lah diantara anak-anakmu ". Ia pun pulang dan mengembalikan pemberiannya ". ( )
    Hadiah dan pemberian hendakanya ada persamaan diantara anak-anak. Adapun perasaan cinta maka bukan manusia pemiliknya, akan tetapi jangan ditampakkan di depan anak-anak.


Penutup
Akhirnya, aku memohon kepada Allah Yang Maha Mulia, Tuhan Arsy Yang Agung agar menerima tulisan yang singkat ini, tentang kehidupan Rasulullah . Juga semoga Allah menjadikannya sebuah amal yang ikhlas karena-Nya, dan bagi siapa saja yang ikut andil dalam mencetaknya serta menyebarkannya kepada masyarakat.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, serta para sahabatnya semua.
Telah selesai, segala puji bagi Allah.



Pertanyaan

1.    Apa faedah dzikir ketika masuk rumah dan ketika makan ?
2.    Apa wasiat Nabi kepada Fatimah ketika ia meminta pembantu kepada beliau ?
3.    Sempurnakanlah hadits ini:
Dari Aisyah ia berkata: " Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalam satu bejana…………………………………"
4.    Sebutkanlah hadits Nabi yang melarang ghibah serta peningkaran Nabi terhadapnya ?.